Welcome to my blog :)

rss

Selasa, 29 Juni 2010

jilbabku…jilbabmu…kok bisa beda

ukhti ada yang ingin kusampaikan “HIDAYAH ITU BUKAN UNTUK DITUNGGU KEDATANGANNYA…..TAPI DIJEMPUT DAN DIRAIH SERTA DIGAPAI DENGAN USAHA, INSYA ALLAH DIA AKAN DATANG……SAAT DIA DATANG RENGKUHLAH KUAT JANGAN SAMPAI DIA LEPAS KARENA AKAN SULIT TUK MERAIHNYA, RENGKUH HINGGA TAK AKAN LEPAS HINGGA AKHIR HAYAT”

Arti kata jilbab ketika Al-Qur’an diturunkan adalah kain yang menutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, kain yang di pakai lapisan yang kedua oleh wanita dan semua pakaian wanita, ini adalah beberapa arti jilbab seperti yang dikatakan Imam Alusiy dalam tafsirnya Ruuhul Ma’ani.
Imam Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan; Jilbab berarti kain yang lebih besar ukurannya dari khimar (kerudung), sedang yang benar menurutnya jilbab adalah kain yang menutup semua badan.
Dari atas tampaklah jelas kalau jilbab yang dikenal oleh masyarakat indonesia dengan arti atau bentuk yang sudah berubah dari arti asli jilbab itu sendiri, dan perubahan yang demikian ini adalah bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sebab perjalanan waktu dari masa Nabi Muhammad SAW sampai sekarang atau disebabkan jarak antar tempat dan komunitas masyarakat yang berbeda yang tentu mempunyai peradaban atau kebudayaan berpakaian yang berbeda

jilbab_benar_03

jilbab_benar_022

Cara memakai jilbab
I. Cara memaki jilbab dengan arti aslinya yaitu sebelum diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi bahasa yang baku, adalah aturan yang mana para shahabat dan ulama’ berbeda pendapat ketika menafsirkan ayat Al-Qur’an di atas. Perbedaan cara memakai jilbab antara shahabat dan juga antara ulama itu disebab bagaimana idnaa’ul jilbab (melabuhkan jilbab atau melepasnya) yang ada dalam ayat itu. Ibnu Mas’ud dalam salah satu riwayat dari Ibnu Abbas menjelaskan cara yang diterangkan Al-Qur’an dengan kata idnaa’ yaitu dengan menutup semua wajah kecuali satu mata untuk melihat, sedangkan shahabat Qotadah dan riwayat Ibnu Abbas yang lain mengatakan bahwa cara memakainya yaitu dengan menutup dahi atau kening, hidung, dengan kedua mata tetap terbuka. Adapun Al-Hasan berpendapat bahwa memaki jilbab yang disebut dalam Al-Qur’an adalah dengan menutup separuh muka, beliau tidak menjelaskan bagian separuh yang mana yang ditutup dan yang dibuka ataukah tidak menutup muka sama sekali.
cadarnihDari perbedaan pemahaman shahabat seputar ayat di atas itu muncul pendapat ulama yang mewajibkan memaki niqob atau burqo’ (cadar) karena semua badan wanita adalah aurat (bagian badan yang wajib ditutup) seperti Abdul Aziz bin Baz Mufti Arab Saudi, Abu Al a’la Al maududi di Pakistan dan tidak sedikit Ulama-ulama Turky, India dan Mesir yang mewajibkan bagi wanita muslimah untuk memakai cadar yang menutup muka, Hal di atas sebagaimana yang ditulis oleh Dr.Yusuf Qardlawi dalam Fatawa Muashirah, namun beliau sendiri juga mempunyai pendapat bahwa wajah dan telapak tangan wanita adalah tidak aurat yang harus ditutup di depan laki-laki lain yang bukan mahram (laki-laki yang boleh menikahinya), beliau juga menegaskan bahwa pendapat itu bukan pendapatnya sendiri melainkan ada beberapa Ulama yang berpendapat sama, seperti Nashiruddin Al-Albani dan mayoritas Ulama-ulama Al-Azhar, Qardlawi juga berpendapat memakai niqob atau burqo’ (cadar) adalah kesadaran beragama yang tinggi yang mana bila dipaksakan kepada orang lain, maka pemaksaan itu dinilainya kurang baik, sebab wanita yang tidak menutup wajahnya dengan cadar juga mengikuti ijtihad Ulama yang kredibelitas dalam berijtihadnya dipertanggung jawabkan
Sedangkan empat Madzhab, Hanafiyah, Malikiyah, Syafi`iyah dan Hanabila berpendapat bahwa wajah wanita tidaklah aurat yang wajib ditutupi di depan laki-laki lain bila sekira tidak ditakutkan terjadi fitnah jinsiyah (godaan seksual), menggugah nafsu seks laki-laki yang melihat. Sedangkan Syafi’iyah juga ada yang berpendapat bahwa wajah dan telapak tangan wanita adalah aurat (bagian yang wajib ditutup) seperti yang ada dalam kitab Madzahibul Arba’ah, diperbolehkannya membuka telapak tangan dan wajah bagi wanita menurut mereka disebabkan wanita tidak bisa tidak tertuntut untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya baik dengan jual beli, syahadah (persaksian sebuah kasus), berdakwah kepada masyarakatnya dan lain sebagainya, yang semuanya itu tidak akan sempurnah terlaksana apabila tidak terbuka dan kelihatan.
Ringkasnya, para ulama Islam salafy (klasik)sampai yang muashir (moderen) masih berselisih dalam hal tersebut di atas. Bagi muslimah boleh memilih pendapat yang menurut dia adalah yang paling benar dan autentik juga dengan mempertimbangkan hal lain yang lebih bermanfaat dan penting dibanding hanya menutup wajah yang hanya bertujuan menghindari fitnah jinsiyah yang masih belum bisa dipastikan bahwa hal itu memang disebabkan membuka wajah dan telapak tangan saja.
II. Imam Zamahsyari dalam Al-Kasysyaf menyebutkan cara lain memakai jilbab menurut para ulama yaitu dengan menutup bagian atas mulai dari alis mata dan memutarkan kain itu untuk menutup hidung, jadi yang kelihatan adalah kedua mata dan sekitarnya. Cara lain yaitu menutup salah satu mata dan kening dan menampakkan sebelah mata saja, cara ini lebih rapat dan lebihbisa menutupi dari pada cara yang tadi. Cara selanjutnya yang disebutkan oleh Imam Zamahsyari adalah dengan menutup wajah, dada dan memanjangkan kain jilbab itu ke bawah, dalam hal ini jilbab haruslah panjang dan tidak cukup kalau hanya menutup kepala dan leher saja tapi harus juga dada dan badan, Cara-cara di atas adalah pendapat Ulama dalam menginterpretasikan ayat Al-Qur’an atau lebih tepatnya ketika menafsirkan kata idnaa’ (melabuhkan jilbab atau melepasnya kebawah).
Nah,mungkin dari sinilah muncul pendapat bahwa berjilbab atau menutup kepala harus dengan kain yang panjang dan bisa menutup dada lengan dan badan selain ada baju yang sudah menutupinya, karena jilbab menurut Ibnu Abbas adalah kain panjang yang menutup semua badan, maka bila seorang wanita muslimah hanya memaki tutup kepala yang relatif kecil ukurannya yang hanya menutup kepala saja maka dia masih belum dikatakan berjilbab dan masih berdosa karena belum sempurnah dalam berjilbab seperti yang diperintahkan agama.
Namun sekali lagi menutup kepala seperti itu di atas adalah kesadaran tinggi dalam memenuhi seruan agama sebab banyak ulama yang tidak mengharuskan cara yang demikian. Kita tidak diharuskan mengikuti pendapat salah satu Ulama dan menyalahkan yang lain karena masalah ini adalah masalah ijtihadiyah (yang mungkin salah dan mungkin benar menurut Allah SWT) yang benar menurut Allah SWT akan mendapat dua pahala, pahala ijtihad dan pahala kebenaran dalam ijtihad itu, dan bagi yang salah dalam berijtihad mendapat satu pahala yaitu pahala ijtihad itu saja, ini apabila yang berijtihad sudah memenuhi syarat-syaratnya. Adalah sebuah kesalahan yaitu apabila kita memaksakan pendapat yang kita ikuti dan kita yakini benar kepada orang lain, apalagi sampai menyalahkan pendapat lain yang bertentangan tanpa tendensi pada argumen dalil yang kuat dalam Al-Qur’an dan Hadist atau Ijma’.
Aisyah ra. yang menjadi saksi mata atas hal ini berkata :

رَحِمَ الله ُنِسَاءَ اْلاَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَاتِ لَمَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِنَّ “وَلْيَضْرِبْنَ مِنْ جَلاَ بِيْبِهِنَّ عَلَى جُيُوْ بِهِنَّ” شَقَقْنَ مُرُوْطَهُنَّ فَلْيَخْتَمِرْنَ بِهَا

“Semoga Allah merahmati wanita Anshar dan Muhajirin, tatkala turun kepada mereka ayat “hendaknya mereka mengenakan kain panjang (jilbab) sampai ke atas dada mereka,” mereka memotong kain-kain mereka, lalu mereka menjadikan kain-kain itu sebagai penutup kepalanya”

Pada hadist lain disebutkan,

“Rasulullah sholAllohu ‘alaihi wassalam memerintahkan kami keluar untuk shalat ‘idul fitr dan ‘idul adha, baik yang masih gadis yang sedang menginjak dewasa, wanita-wanita yang sedang haidh maupun wanita-wanita yang dipingit. Adapun wanita-wanita yang sedang haidh mereka tidak ikut mengerjakan shalat, namun mereka menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum muslimin. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, salah seorang di antara kami ada yang tidak mempunyai jilbab. ‘Beliau menjawab, ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya’”.

jadi……jilbabku dan jilbabmu itu gak beda tapi tetep sama saudariku.

Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain dan para wanita yang berpakaian tapi auratnya terlihat, yang berjalan melenggak-lenggok, sedangkan kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring. Mereka itu tidak akan masuk ke dalam surga dan juga tidak akan mencium bau surga. Padahal, harum semerbak surga itu dapat dirasakan dari jarak yang begini dan begini.” [Muslim 6/168]

ayat Al-Qur’an yang jelasin tentang kewajiban menutup aurat lainnya….

surat An Nur: 31 :

“Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangan mereka, memelihara kemaluan mereka dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali apa yang biasa nampak. Hendaklah mereka menutupkan khimar mereka ke dada mereka; dan jangan menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka……”

Firman Alloh ta’ala dalam surat Al Ahzab ayat 59:

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu dan istri orang-orang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”


Sungguh saudariku…

Islam sangat memuliakanmu dengan adanya jilbab….agar kamu gak diganggu…agar kamu aman. Gak ada lagi alesan lum siap berjilbab sesuai syariah karena “lum siap” ato “shalat masih bolong-bolong”…….alasan klise yang dicari-cari, sungguh dengan berjilbab akhlakmu akan terpelihara dan semakin “memperbaiki dirimu”

memulai memang akan terasa sangat sulit….

tapikah kamu tahu saudariku…usia kita takkan tahu berhenti di detik keberapa dalam hidupmu. Inginkah kamu memurkai perintah Tuhanmu? apa kamu lebih takut dan malu cercaan manusia dibandingkan murka Sang Penciptamu?

bersegeralah…..Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat hamba-Nya

sumber :shaffiyah.wordpress.com

Sabtu, 19 Juni 2010

Puisi Pak Habibie untuk Istrinya



Puisi yang penuh HIKMAH yang dibuat oleh Bapak Prof BJ Habibie, untuk isteri yang sangat dicintainya, almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie :


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ADA pasti menjadi TIADA pada akhirnya,
Dan kematian adalah sesuatu yang PASTI,
Dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi,
Aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku TERSENTAK sedemikian HEBAT,
Adalah kenyataan bahwa KEMATIAN …
Benar-benar dapat MEMUTUSKAN KEBAHAGIAAN dalam diri seseorang,
SEKEJAP saja…
Lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
Hatiku seperti tak di tempatnya,
Dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.



Kau tahu sayang,
Rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada air mata yang jatuh kali ini,
Aku selipkan salam perpisahan panjang,
Pada kesetiaan yang telah kau ukir,
Pada kenangan pahit manis selama kau ada,
Aku bukan hendak megeluh,
Tapi rasanya TERLALU SEBENTAR kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
Tanpa mereka sadari,
Bahwa KAULAH yang MENJADIKAN aku KEKASIH yang BAIK
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
Tapi kau AJARKAN aku KESETIAAN, sehingga aku SETIA,
Kau AJARKAN aku ARTI CINTA, sehingga aku mampu MENCINTAIMU seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
Kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang,
Cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan,
CALON BIDADRI Surgaku ….

BJ.HABIBIE



INNAA LILLAAHI WA INNA ILAHI ROOJI’UUN

Itulah kita…. Manusia…
Merasakan besarnya NIKMAT Allah, setelah DIAMBIL KEMBALI oleh-Nya
Maka NIKMATILAH dengan PENUH SYUKUR…
Sesuai Kehendak-Nya…atas APA SAJA yang masih bisa kita NIKMATI…
Karena itu semua akan PERGI…

Dan Kita BERHARAP agar kenikmatan itu akan BERULANG,
Dalam kenikmatan yang ABADI,
Kenikmatan yang TIDAK AKAN PERGI selamanya,
Kenikmatan yang HAQIQI,
Di AKHIRAT nanti.

Manusia adalah cermin bagi manusia yang lain.
Jika seseorang berbudi pekerti LUHUR terhadap orang lain,
Maka orang lain pun akan berlaku serupa terhadapnya.
Sehingga, urat sarafnya akan selalu tenang tanpa gejolak
Dan hatinya akan senantiasa damai.
Berikutnya, ia akan merasakan bahwa dirinya hidup
Dalam masyarakat yang bersahabat.

Sebaliknya, bila seseorang berkepribadian BURUK
Dan menyakiti orang-orang di sekitarnya,
Maka mereka pun akan berlaku serupa terhadapnya.

Dan barnagsiapa tidak berbuat baik kepada orang lain,
Maka orang-orang pun tidak akan berbuat baik kepadanya.

Kita tidak akan mendapatkan CINTA bila kita tidak MENCINTAI
Kita tidak akan mendapatkan KESETIAAN bila kita tidak SETIA

Selamat jalan bu Ainun Habibie,
Semoga Allah SWT mengampunimu dan tidak menyia-nyiakan amalmu

Amin

Keputusan Anisa




Di sekolah, dua minggu menjelang acara perpisahan kelas enam

“Maaf Bu, sepertinya saya tidak bisa ikut kirab” Anisa menjawab pelan. Suaranya bergetar karena takut sang guru marah.

“Kenapa Nisa? Ini kesempatan bagus lho, nanti kamu akan didandani dan pasti terlihat cantik sekali. Sebelum menunjuk yang lain, ibu sudah langsung memilih kamu. Kamu termasuk yang paling cantik di kelas ini“ Bu Guru tak menyangka kalau Anisa akan menolak.

“Maaf Bu, saya tidak bisa jika harus berpakaian hanya sampai sebatas dada. Saya malu Bu!” Anisa menyampaikan keberatannya.

“Ya sudah, begini saja. Coba kamu pikir-pikir lagi, bicarakan hal ini dengan orang tuamu di rumah. Besok pagi ibu tunggu jawabannya” sang guru memberikan solusi. “Tapi ibu tetap berharap kamu mau ikut di acara kirab nanti, kamu pilihan pertama ibu” lanjutnya.

Di rumah, malam harinya

“Dua minggu lagi, di sekolah akan diadakan acara perpisahan kelas enam. Aku disuruh bu guru ikut acara kirab“ kata Anisa pada kedua orang tuanya di ruang tamu.

“Terus?” kata ibu dan bapaknya hampir bersamaan.

“Awalnya aku ingin ikut, aku ingin didandani seperti waktu acara resepsi pernikahan mbak Dwi. Tapi dalam kirab nanti pakaiannya hanya sebatas dada, akhirnya aku menolaknya. Aku malu! Kalau saja pakaian yang dikenakan tidak terbuka seperti itu barangkali aku masih mau” jawab Anisa.

“Bagus, kami mendukungmu Nak. Meskipun sehari-harinya kamu belum memakai jilbab, bukan berarti kamu bebas tampil terbuka di depan orang banyak. Besok bilang ke bu guru, kalau masih diperlukan untuk mengisi acara, ikut saja baca puisi atau nyanyi” saran sang bapak.

Di sekolah, keesokan harinya

“Bagaimana Nisa, kamu sudah minta pendapat orang tuamu?” tanya bu Guru yang tak sabar ingin mendengar keputusan Anisa. Dia berharap Anisa berubah pikiran dan mau ikut di acara kirab nanti.

“Sudah Bu. Sama seperti saya, kedua orang tua saya juga tidak setuju jika saya ikut mengisi acara dengan pakaian terbuka seperti itu” jawab Anisa tertunduk. Dia tak berani menatap wajah sang guru.

“Alasannya?” tanya sang guru kecewa.

“Bapak bilang, meskipun Anisa belum memakai jilbab, bukan berarti boleh berpakaian terbuka di depan orang banyak. Kata bapak, kalau Bu Guru masih memerlukan pengisi acara, Anisa boleh ikut membaca puisi atau menyanyi” Anisa memberanikan diri memandang sang guru di depannya.

“Oh ya sudah, tidak apa-apa. Ibu mengerti dengan alasan kalian. Kalau begitu, kamu ikut nyanyi ya? Ibu harap kali ini kamu tak menolak lagi. Tenang, kamu nanti tampil tidak sendiri, tapi bersama tujuh orang temanmu. Dan kamu juga tak usah khawatir karena untuk acara nyanyi kalian memakai pakaian muslim. Kamu bisa kan?”

“Insya Allah, Bu” jawab Anisa lega.

Sabtu siang, acara pelepasan siswa siswi kelas enam dilaksanakan

Sejak jam setengah sembilan, kedua orang tua Anisa sudah berada dihalaman sekolah yang sudah diubah layaknya acara resepsi pernikahan. Dua tenda besar didirikan berdampingan sebagai tempat duduk siswa siswi yang akan diwisuda, wali murid dan tamu undangan. Di bagian depan berdiri panggung berukuran sedang sebagai panggung hiburan dan tempat acara wisuda siswa siswi kelas enam. Kehadiran kedua orang tua Anisa bukan karena anaknya akan diwisuda, Anisa baru kelas empat. Kedua orang tua Anisa hadir untuk melihat penampilan putri semata wayang mereka yang akan bernyanyi meskipun mendapat giliran di akhir acara.

Berbagai acara kesenian satu persatu ditampilkan. Semuanya lucu dan mengibur. Pukul sebelas acara intipun dimulai. Rombongan kirab keluar dari salah satu kelas yang terletak di belakang tenda para tamu. Seorang guru berseragam toga berjalan paling depan bertindak sebagai punggawa, memimpin rombongan kirab. Di belakang sang punggawa, berjalan raja dan ratu ‘cilik’ diiringi belasan dayang putra dan putri membawa nampan-nampan berisi gulungan kertas yang akan diberikan kepada para siswa yang diwisuda. Mereka semua –kecuali sang guru– mengenakan kain dan ‘kemben’ –pakaian atas hanya sebatas dada- layaknya pakaian di kerajaan Jawa.

Kehadiran rombongan kirab disambut meriah oleh siswa-siswi dan wali murid yang hadir. Beberapa siswa, guru dan juga orang tua murid tampak sibuk mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel dan kamera digital mereka.

Di salah satu sudut, agak terpisah dari keramaian, kedua orang tua Anisa menyaksikan acara ini dengan mata berkaca-kaca. Bukan, bukan karena Anisa ada diantara para dayang cilik yang terlihat lucu dan menggemaskan. Anisa tak ada dalam rombongan kirab tersebut. Bukan tidak terpilih tapi justru Anisa yang menolaknya. Dan alasan Anisa menolak tawaran itulah yang membuat kedua orang tuanya merasa sangat terharu.

Alhamdulillah, berkali-kali kedua orang tua Anisa mengucap syukur dalam hati. Kini mereka benar-benar merasa bangga dengan keputusan yang diambil oleh putri semata wayang mereka. Bagi anak seusianya, tampil di depan teman-teman dan orang tuanya dengan dandanan yang ‘tak biasa’ barangkali kesempatan yang tak boleh dilewatkan. Apalagi untuk ikut dalam rombongan kirab, para guru melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap siswa siswinya. Mereka yang terpilih adalah yang relatif berparas cantik dan juga ganteng. Bisa ikut dalam rombongan kirab jelas sebuah kebanggan tersendiri. Tapi berbeda dalam pandangan Anisa. Ia lebih memilih melupakan keinginannya tampil cantik daripada harus berpakaian terbuka hingga sebatas dada.

Dalam kesehariannya, Anisa memang belum mengenakan jilbab. Tapi sebenarnya dia dan kedua orang tuanya sudah sepakat bahwa saat kenaikan kelas lima nanti, Anisa akan mengenakan jilbab baik di rumah maupun di sekolah. Beberapa pakaian dan seragam sekolah sudah siap delapan puluh persen. Tinggal menggenapkan dan memantapkan niat saja. Tapi meskipun sampai saat ini jilbab belum dipakai, sesungguhnya hati Anisa sudah mulai berjilbab. Itu terbukti ketika sang guru menawarinya ikut dalam rombongan kirab, Anisa menolaknya. Hal ini yang membuat kedua orang tuanya merasa haru dan bangga dengan pemikiran Anisa.

Acara demi acarapun berlangsung dengan lancar dan meriah. Menjelang akhr acara, Anisa dan ketujuh temannya tampil menyanyikan sebuah lagu. Keharuan begitu nampak di wajah kedua orang tua Anisa. Mereka bangga menyaksikan putri tunggalnya tampil anggun dengan pakaian muslimnya. Mereka bangga dengan keputusan Anisa. Mereka semakin yakin bahwa buah hatinya telah siap untuk berjilbab.

“Ya Allah, bimbinglah anak kami agar ia tetap istiqomah saat sudah berjilbab nanti. Tuntun kami agar bisa membimbingnya menjadi anak yang sholehah, yang bukan saja membanggakan kami selaku orang tuanya tapi juga agama dengan jilbabnya. Amin” lirih mereka berdoa “Anisa, kau tampak lebih cantik dalam pakaian jilbabmu. Berjanjilah nak, bahwa saat kau mulai mengenakannya nanti, kau tak akan melepasnya lagi !”

Oleh Nurudin

Rabu, 02 Juni 2010

Hati Seorang Ayah



Suatu ketika ada seorang anak perempuan yg bertanya kepada ayahnya,tatkala tanpa sengaja ia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut,dengan badanya yang mulai membungkuk, disertai suara batuknya yang khas.

Anak perempuan itu bertanya kepada ayahnya,: "ayah, kenapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kiat membungkuk?? ?" demikian pertanyaannya ketika ayahnya sedang santai di beranda, Si ayah menjawab " Karena aku lelaki "

anak perempuan itu berkata sendirian " aku tidak mengerti" dengan berkerut kening karena jawaban ayahnya membuat hatinya bingung dan ga mengerti. Ayah hanya tersenyum, dipeluk dan dibelainya rambut anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata "Anakku kamu memang belum mengerti tentang lelaki ". Demikian bisik sang ayah yang membuat anaknya bertambah bingung.

Karena perasaan ingin tahu dan ia mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya.
"Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk? dan sepertinya ayah mengalami demikian tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???"
Ibunya menjawab "Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian ". hanya itu jawaban si ibu dan anak itupun kemudian tumbuh dan menjadi dewasa, tapi ia tetap masih mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya membungkuk??

Hingga suatu malam ia bermimpi, dan didalam mimpinya ia seolah-olah ia mendengar suara yg lembut dan kata-katanya terdengar dengan jelas, itu ternyata rangkaian jawaban pertannyaannya selama ini yang selalu ia cari.

" Saat kuciptakan lelaki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga tersebut, dan ia senantiasa akan berusaha menahan setiap ujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh dan terlindungi. "

"Kuciptakan bahunya yg kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya. "

"Kuberi kemauan kepadanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, walaupun seringkali ia mendapat cercaan dari anak-anaknya, "

"Kuberikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya ia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya ia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan terhembus angin, ia relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah disaat semua keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih payahnya."

"Kuberikan kesabaran,ketekunan dan dan kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah. walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya."

"Kuberikan perasaan kuat dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya dan hatinya."

"Padahal perasaannya itu pulalah yang telah memberikan rasa aman disaat anak-anaknya tertidur lelap, serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi sesama saudara."

"Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang,bahkan seringkali ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya. "

"Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahwa istri yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya, istri yang baik adalah istri yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri,agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi dan saling mengasihi."

"Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang bungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai lelaki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya. "

"Kuberikan kepada lelaki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang hanya dimiliki oleh lelaki. walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di akhirat."

Terkejut anak dari tidurnya dan segera ia berlari, berlutut dan berdo'a hingga menjelang subuh,setelah itu ia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
"AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH"

Bila ayah masih hidup jangan sia-siakan membuat hatinya tersenyum dan gembira,Bila ayah telah tiada jangan putuskan tali silaturahim yang telah dirintisnya, dan do'akan agar TUHAN selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya .



(sumber :milist)

Jumat, 28 Mei 2010

Cerita Humor tentang pernikahan .... :))



Berikut kisah2 humor yang disadur dapet dari milis jadi gak bisa memastikan sanadnya apakah shahih....tapi setidaknya bisa jadi wawasan aja.... Dan semoga terhibur ketika membacanya :))


1. Taaruf Unik
Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakan separuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya dan memulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitu dipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan, dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempat yang telah di janjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelah murobby, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnya dengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelah sekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan pada mad'unya yang malu-malu ini,
" Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum .?"
" Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itu
khan ? "Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. " Eh..gimana
antum ! yang itu istri saya !"


2. Kriteria
Seorang Akhi muda yang baru lulus S-2 di luar negri ditanya oleh ustadnya mengenai kriteria akhwat yang diinginkannya. Maka dengan segala idealisme sebagai seorang Ikhwan, mulailah ia mencari-cari kriteria dan menuliskan hampir lebih dari sepuluh kriteria, kemudian menyerahkan pada ustadnya tersebut. Kriterianya sangat bermacam-macam dan agak mengada-ada. Dari yang pertama dia harus seorang akhwat, cantik, pendidikan tinggi, Suku Sunda, berkacamata, lulus dengan cumlaude, hafal sekian juz. dan demikian seterusnya. Setelah diproses oleh sang ustad, akhirnya ia diberitahu bahwa tidak ada akhwat yang bisa sesuai dengan 10 syarat tesebut. Kemudian sang Ikhwan mengurangi kriterianya menjadi 9, setelah diproses sekian minggu ternyata hasilnya nihil. Kemudian sang ikhwan mengurangi satu lagi dari kriterianya menjadi delapan. Dan setelah ditunggu sekian lama hasilnya tetap nihil karena terlau ideal kata ustadnya. Dan demikian seterusnya setiap kali gagal sang ikhwan mengurangi satu kriteria. Sampai setelah lewat lebih dari dua tahun sang Ikhwan akhirnya menemukan pasangan hidupnya.Tapi itupun setelah kriterianya tinggal satu !


3. Poligami
Seorang Akhi baru saja melangsungkan pernikahan dakwahnya dengan seorang akhwat yang sama-sama berjiwa aktivis pula. Minggu-minggu awal pun dilalui dengan penuh ceria, Qiyamul-lail berjamaah, baca Al-Ma'tsurat sama-sama, tabligh akbar bersama bahkan sampai demo dan longmarch pun dilakukan sama-sama. Suatu ketika setelah pulang dari suatu acara seminar bertemakan Poligami, pasangan ini terlibat dalam pembicaraan serius,
" Bagaimana Mi, pendapat Ummi tentang poligami secara umum "
" Abi, secara umum poligami tidak ada nilai buruknya sebagaimana yang
digemborkan banyak orang, bahkan itu merupakan solusi satu-satunya lho."
" solusi bagaimana maksud Ummi ?"
" Maksudnya, coba deh abi lihat, berapa perbandingan jumlah ikhwan dan
akhwat, di Jakarta aja lebih dari 1 : 7, kalau semuanya dapat satu-satu,
maka bagaimana nasib yang tiga lainnya ? "
" Kalo Ummi sudah paham, bagaimana kalo kita yang memulai ?"
" Maksud Abi bagaimana ? "
" Abi mau poligami, tapi yang cariin calonnya ummi saja ya."
" Apaa..! abi mau poligami ? "
" Ya dong, khan Ummi sendiri yang bilang tadi, ingat ini juga sunnah Nabi
Muhammad SAW lho.."
" Wah ! kalo begitu abi salah menafsirkan Siroh Nabawiyah, khan Rasul
berpoligami setelah istri pertamanya Kahdijah ra, meninggal.
Nah ! Jadi abi boleh menikah poligami sampai empat pun boleh, asal setelah
Ummi, istri pertama Abi ini, meninggal, OK ?"
" Ini pasti Murobbiyah ya yang ngajari..?"
Sang istri tersenyum manja penuh kemenangan


4. Mendukung Poligami
Suatu ketika di sebuah resepsi pernikahan aktivis dakwah. Sebagaimana biasa, kedua mempelai belum banyak mengenal pribadi masing- masing pasangannya. Hal inilah yg kemudian menjadi incaran sang pembawa acara untuk dijadikan bahan 'game' sebagai hiburan bagi para hadirin. Tentu saja ini tidak sekedar game yang kosong tanpa makna, namun juga mengandung pesan dakwah kepada parahadirin. Sang mempelai pria duduk tenang di singgasananya sendirian. Dan agak jauh dibalik hijab disampingnya duduklah pasangan putrinya. Akhi pembawa acara mulai mengomando jalannya game tersebut. Aturannya, sang mempelai putra akan ditanya tentang sesuatu dan jika jawaban tersebut benar menurut mempelai putri, maka sang mempelai putri akan menabuh gendang satu kali. Dan gendang akan ditabuh dua kali jika jawaban dianggap salah. Tentu saja hal ini ditujukan untuk menguji sejauh mana kekompakan kedua mempelai. Beberapa pertanyaan diajukan, dan jawaban dari mempelai pria selalu dibenarkan oleh pasangannya, Sampai suatu ketika pembawa acara memberi pertanyaan yg berbunyi :
" Apa pendapat istri anda tentang sunah Rasulullah yg bernama poligami,
mendukung atau menentang ?" Sang mempelai pria pun dengan mantap dan tenang menjawab, " mendukung !" Tidak ada jawaban dari pihak mempelai putri. Yang ada malahan sedikit keributan di barisan hadirin putri. Namun alhamdulillah beberapa saat kemudian terdengarlah tabuhan gendang sebanyak satu kali pertanda mempelai
putri pun setuju dan mendukung poligami. Para hadirin yg kebanyakan para ikhwah pun lega dan bertakbir dengan mantap. Sesampainya di rumah, seolah tak percaya sang suami pun menanyakan kembali tentang dukungan istrinya tadi,
" Bener nih mi, mendukung poligami ?"
" wah, abi kurang yakin ya..? poligami sebagai sunah Rasul jelas harus kita dukung bi, tapi kalo abi yg mau poligami, itu jelas urusan lain bi.., enggak rela lah ! ". Sang istripun tersenyum manja penuh kemenangan.


5. Masih mau Sekolah (menurutku ini yang paling lucu...hahaha)
Seorang ikhwan yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya menghubungi sang Murobby. Apalagi kalau bukan untuk meminta sang ustad mencarikan jodoh terbaik baginya. Tentu saja sang akhi ini tidak sekedar ingin menikah, tapi juga siap menikah. Lho, apa bedanya ?. Ingin menikah bagi seorang akhi cenderung bersifat objektif. Artinya ia menginginkan atau menuntut seorang akhwat -yang akan menjadi istrinya nanti- untuk tampil dengan performance dan sifat yang terbaik, menurutnya. Bisa
jadi ia ingin seorang akhwat yang harus cantik, tinggi, pintar masak, cerdas, penyabar dan lain sebagainya. Atau bisa jadi ia menginginkan yang lebih spesifik misalnya seorang dokter, dosen, hafidzah, atau mungkin yang berasal dari suku tertentu. Lebih parah lagi jika 'ingin menikah' di sini berarti : ingin menikahi ukhti A, B atau C. Yang jenis ini bukan berarti tidak boleh. Hanya saja, kurang elegan. Lalu bagaimana dengan siap menikah ?. Siap menikah bagi seorang akhi berarti kesiapan dari sisi subjektif dirinya. Artinya, ia akan mengukur kemampuan dirinya untuk memimpin rumahtangga, tanpa banyak terpengaruh faktor siapa yang akan mendampinginya. Dengan bahasa lain, dia punya kesimpulan : " yang penting ana harus siap dan baik dulu, siapapun istri ana dan bagaimanapun dia, toh ana juga yang harus membimbingnya ". Yang jenis ini lebih elegan. Artinya siap mental dalam menikah. Nah kembali ke cerita sang akhi yang selain ingin, juga siap untuk menikah. Sang murobby yang dikonfirmasi pun menyambut permintaan ini dengan semangat.
Betapa tidak ? bukankah menjodohkan adalah sebuah amalan mulia. Apalagi yang
dijodohkan adalah ikhwan dan akhwat yang masing-masing mempunyai misi dan
visi untuk dakwah? Maka dimulailah proyek perjodohan yang indah dan terjaga oleh sang Murobby. Dari mulai tukar biodata sampai ta'aruf belum terlihat ada masalah. Namun ketika sang murobby mengkonfirmasi kesediaan sang akhwat, ternyata sang
akhwat menolak. Entah sang akhwat punya alasan apa, yang jelas ia hanya bisa beralasan pada sang murrobby :" Afwan ustad, saya masih mau melanjutkan sekolah dulu.." Terpukul hati sang akhi mendengar jawaban sang akhwat. Pikirnya dalam hati,
mengapa kalau masih mau sekolah ia bersedia memberikan biodatanya dan bahkan
sampai proses taaruf ? Sang murrobby pun merasakan hal yang sama. Ada apa gerangan di balik penolakan ini ?. Sang Akhi beritikad baik untuk tetap menikah. Sang murrobby pun kembali dengan senang hati membantu sang akhi. Dilalui proses dari awal sebagaimana yang pertama tadi. Namun sayang seribu sayang. Kasus penolakan yang pertama kembali terulang. Masih dengan alasan yang sama : sang akhwat masih mau melanjutkan sekolah. Pusing kembali melanda sang akhi kita ini. Dicobanya sekian kali untuk berinstropeksi: Adakah yang salah dalam biodatanya ? Atau ada kesalahan kah saat taaruf kemarin ? Ah , rasa-rasanya semuanya begitu lancar, tak ada masalah. Atau masalah penampilan fisik ?. Ah, benarkah itu masih menjadi kriteria yang prinsip di jaman ini ? . Sang akhi bingung, ia benar-benar belum
menemukan jawaban yang tepat atas kasus penolakan dirinya. Sang murroby tampaknya ikut merasa bertanggung jawab dengan penolakan tersebut. Mungkin karena merasa kasihan dengan dua kali penolakan tersebut, sang murrobby pun berinisiatif untuk ambil langkah yang lain. Kebetulan ia mempunyai adik perempuan yang juga seorang akhwat. Maka setelah mengadakan briefing yang intensif terhadap sang adik, dimulailah proses perjodohan keduanya. Biodata adik sang murroby pun berpindah ke tangan sang akhi ini. Dengan seksama di baca semua point di dalamnya. Tidak lupa dua lembar foto ukuran post card juga diperhatikan agak lama. Sang Murobby yang juga kakak sang akhwat terburu-buru untuk menanyakan kesediaan sang akhi untuk meneruskan proses. " Gimana akhi, antum bersedia melanjutkan proses ini kan ? " Sang akhi bingung bukan kepalang. Ada perasaan kurang sreg dalam dadanya. Lebih-lebih saat melihat dua lembar foto sang akhwat. Diulang-ulang kembali, sama saja. Ada rasa kurang berkenan yang muncul terus menerus dan
mengganggu. " Gimana Akhi, sudah siap untuk meneruskan prosesnya ? "
Pertanyaan sang murobby menambah kegalauannya. Keringat dingin mulai menetes
dari dahinya. Ia menunduk agak lama. Sang akhi merenung sejenak, berinstropeksi. Sejurus kemudian ia mulai mengangkat kepala. Tersenyum. Baru sekarang ia tahu alasan mengapa dua akhwat yang terdahulu menolak dirinya: kriteria fisik !! Kriteria fisik , kedengarannya memang lucu. Tapi ternyata ia selalu menjadi begitu
kontemporer. Selalu saja ada di mana saja dan kapan saja. " Gimana akhi, bisa di jawab sekarang ?? " Dengan sedikit berdehem, sang akhi menjawab,
" Afwan Ustad, setelah saya pikir-pikir, nampaknya saya " masih mau
melanjutkan sekolah " saja ustad ... " Lemes tubuh sang murrobby. Namun ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Dalam hati ia berkata : Dasar aktifis jaman kini, masih teguh mempertahankan kriteria fisik !!!. Andakah salah satunya ?


(sumber : milist)

Selasa, 25 Mei 2010

Kisah Seekor Kupu-Kupu


Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu.

Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap- sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Semuanya tak pernah terjadi.

Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut.


Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Allah SWT untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allah SWT membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang
cita-cita dan harapan yang kita mintakan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat "Terbang". Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kita memohon Kekuatan…Dan Allah SWT memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar.

Kita memohon kebijakan…Dan Allah SWT memberi kita Berbagai persoalan Hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.

Kita memohon kemakmuran…Dan Allah SWT memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran.

Kita memohon Keteguhan Hati…Dan Allah SWT memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi.

Kita memohon Cinta…Dan Allah SWT memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.

Kita Memohon kemurahan/kebaikan hati. Dan Allah SWT memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Allah SWT membimbing Kita.

Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan?

Kadang Allah SWT tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Allah SWT, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita.

Tetaplah berjuang…berusaha…dan berserah diri…

Jika itu yang terbaik maka pasti Allah SWT akan memberikannya untuk kita.



(sumber : milist)

Minggu, 23 Mei 2010

Antara Mencintai dan Mengagumi




Ketika kamu mencintai seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang tak terlukis
Ketika kamu mengagumi seseorang, waktu yang kamu habiskan dengannya merupakan bahagia yang bisa terucap

Ketika kamu mencintai seseorang, masa yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan bahagia yang sama
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang terlalui adalah masa yang ingin kamu ulang dengan senang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan keinginan memilikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, jauh dilubuk hatimu... sebenarnya kamu menyimpan tanya adakah yang sepertinya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang seseorang itu menghindarimu agar kamu tak terluka meski dia tahu cintamu tak harus milikinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang seseorang itu menghindarimua agar kamu tak jatuh cinta padanya meski dia tahu rasamu tak selalu berujung cinta atau mungkin dia takut jatuh hati padamu

Ketika kamu mencintai seseorang, air matamu akan berlinang ketika dia meninggalkanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, kecewamu yang mengalir deras ketika dia meninggalkanmu

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa saja tak lagi memikirkannya terlebih ketika kamu mencintai seseorang yang baru
Ketika kamu mengagumi seseorang, meski kamu jatuh cinta berkali-kali dengan orang lain bisa saja kamu tetap menyimpan kekagumanmu dengannya dan kamu pun juga tahu bahwa disepanjang hidupmu belum tentu kamu akan menemukan sosok menakjubkan yang menjadi rasi bintang ketika kamu tersesat

Ketika kamu mencintai seseorang, setiap moment indah itu tak akan terlupakan
Ketika kamu mengagumi seseorang, setiap kata yang meneguhkan itulah yang seringkali kamu ulang dihati dan pikiranmu

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya. .. dia masih bisa memberikan inspirasi untuk karyamu
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya inspirasi itu bisa saja berkurang namun bisa pula tumbuh dari jiwa yang lain

Ketika kamu mencintai seseorang, sebenarnya kamu ingin hidup bersamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu seringkali ingin berbagi dengannya betapa hidupmu bahagia hidup dengan orang lain yang kamu cintai


Ketika kamu mencintai seseorang, kamu tak ingin dia sedih dan berusaha menghiburnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak ingin dia sedih namun kadang bingung harus bersikap seperti apa karena takut dia salah mengartikan sikapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, dia bisa menjadi seseorang yang segalanya bagimu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi pintu untuk membuka duniamu yang tersembunyi

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak memerlukan alasan untuk mencintai
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu selalu butuh alasan untuk mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang, hal itu selalu berasal dari hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, hal itu merupakan perpaduan antara hati dan pikiran

Ketika kamu mencintai seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku mencintainya”
Ketika kamu mengagumi seseorang, hatimu akan berkata ”Dia berbeda dan aku ingin sepertinya”

Ketika kamu mencintai seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu bertahan
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia telah menjadi salah satu alasan mengapa kamu memiliki semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, ketika kamu kehilangannya ”ada” hal-hal yang tak ingin kamu kenang
Ketika kamu mengagumi seseorang, ketika kamu kehilangannya seringkali ada hal-hal yang ingin kamu kenang

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu takut dia mengetahuinya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kamu tak peduli apa dia tahu atau tidak

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu ingin berjalan disampingnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, menatap jejaknya itu sudah cukup

Ketika kamu mencintai seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik membuat dia bahagia denganmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu ingin tahu adalah bagaimana cara terbaik agar kamu menjadi seseorang yang menyenangkan baginya

Ketika kamu mencintai seseorang, mungkin kamu pernah berkali-kali jatuh cinta dalam suatu rentang waktu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dalam rentang waktu yang sama belum tentu kamu berkali-kali mengagumi orang lain dengan sudut pandang yang sama

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu tak peduli dengan sikapnya. Yang kamu tahu kamu mengaguminya

Ketika kamu mencintai seseorang dan bila dia berkorban sesuatu untukmu kamu akan lebih mencintainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dan bila dia berkorban sesuatu untukmu, kamu ingin membalas kebaikannya

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang cintamu akan kamu simpan dalam hati dan kamu rela menunggunya selamanya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kekaguamanmu akan tetap hidup sampai waktu yang kamu sendiri tak mengetahuinya dan kamu tak perlu menunggu untuk kekaguman itu

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang kamu melihat fotonya karena kamu sedang rindu, sebel, mengenang, ingin berbicara dengannya dan alasan lainnya
Ketika kamu mengagumi seseorang, kadang kamu melihat fotonya seolah-olah dia sedang berbicara padamu untuk memberikanmu semangat

Ketika kamu mencintai seseorang, kadang dia ingin tahu betapa dia sangat memperhatikanmu
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia akan seringkali terdiam namun sebenarnya dia peduli terhadapmu

Ketika kamu mencintai seseorang, semua sikapmu dianggap wajar
Ketika kamu mengagumi seseorang, sikapmu kadang dainggap berlebihan

Ketika kamu mencintai seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu menyukainya
Ketika kamu mengagumi seseorang, dia terlintas dipikiranmu karena kamu ingin tahu apa, bagaimana dan seperti apa jalan dan pandangan baik darinya yang ingin kamu ikuti

Ketika kamu mencintai seseorang, kamu bisa menemukan getaran hati
Ketika kamu mengagumi seseorang, yang kamu temukan hanya cerah tanpa getar seperti kamu mencintai seseorang

Tidak semua orang bisa kamu cintai dan kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu cintai bisa kamu kagumi
Tidak semua orang dari yang kamu kagumi bisa kamu cintai
Antara mencintai dan mengagmi, keduanya memang terlihat hampir sama namun sebenarnya snagat jauh berbeda

Tidak semua orang mencintai kita dan tidak semua orang mengagumi kita. Yang mencintaimu bisa saja lebih dicintai orang lain dan yang mengagumimu bisa saja lebih dikagumi orang lain. Apapun itu bentuknya, intinya sama bahwa dengan semua itu hidup kita akan terasa lebih bermakna. Kadang dari hal kecil yang kita abaikan merupakan hal besar yang tak ingin dilupakan orang lain disepanjang hidupnya meski kamu telah melupakannya. Mencintai dengan wajar dan mengagumi dengan wajar... kebahagiaan dari dua rasa itu akan unik membawamu dalam hidup penuh warna.


(sumber : milist)

PUISI CINTA ANAK AKUNTING



Wahai Kekasihku..
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kanku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku


Wahai kekasih hatiku...
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kanku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva


Wahai mutiara kalbuku
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu


Wahai bidadariku.
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti
Tidak ada kecocokkan saldo..
mungkin cinta kita harus dijurnal balik…..
From Insurance With Love...
Hehehe...



Karya: Pujangga Akunting

Zaujatii (Istriku)



احبك مثلما انتي
Uhibbuki mitsla maa anti
Aku mencintaimu apapun dirimu


احبك كيفما كنتي
Uhibbuki kaifa maa Kunti
Aku mencintaimu bagaimanapun keadaanmu


ومهما كان مهما صار
Wa mahmaa kaana mahmaa shooro
Apapun yang terjadi dan kapanpun


انتي حبيبتى انتي
Antii habiibatii anti
Engkaulah cintaku


زوجتي
Zaujatii
Duhai istriku


انتي حبيبتى انتي
Antii habiibatii anti
Engkaulah kekasihku


حلالي انت لا اخشى عزولا همه مقتي
لقد اذن الزمان لنا بوصل غير منبتي
Halaalii anti laa akhsyaa 'azuulan himmuhuu maqti
Laqod adzinaz zamaanu lanaa biwushlin ghoiri munbatti
Engkau istriku yang halal, aku tidak peduli celaan orang.
Kita satu tujuan untuk selamanya.


سقيت الحب في قلبي بحسن الفعل والسمت
يغيب السعد إن غبت ويصفو العيش إن جئت
Saqoitil hubba fii qolbii bihusnil fi'li wassamti
yaghiibus sa'du in ghibti wa yashful 'aisyu in ji'ti
Engkau sirami cinta dalam hatiku dengan indahnya perangaimu.
Kebahagiaanku lenyap ketika kamu menghilang lenyap ,
Hidupku menjadikan terang ketika kamu disana


نهاري كادح حتى إذا ما عدت للبيت
لقيتك فانجلى عني ضناى اذا ما تبسمت
Nahaarii kaadihun hattaa idzaa maa 'udtu lilbaiti
Laqiituki fanjalaa 'annii dhonaaya idzaa maa tabassamti
Hari2ku berat sampai aku kembali ke rumah menjumpaimu.
Maka lenyaplah keletihan ketika kamu senyum


تضيق بى الحياة اذا بها يوما تبرمتي
فأسعى جاهدا حتى احقق ما تمنيتي
Tadhiiqu biyal hayaatu idzaa bihaa yauman tabarromti
Fa as'aa jaahidan hattaa uhaqqiqo maa tamannaiti
Jika suatu saat hidupmu menjadi sedih, maka aku akan berusaha keras
Sampai benar-benar mendapatkan apa yang engkau inginkan


هنائى انت فلتهنئى بدفء الحب ما عشتي
فروحانا قد ائتلفا كمثل الارض والنبت
Hanaa'ii anti faltahna'ii bidifil hubbi maa 'isyti
Faruuhanaa qodi'talafaa kamitslil ardhi wannabti
Engkau kebahagiaanku . tanamkanlah kebahagiaan selamanya
Jiwa-jiwa kita telah bersatu bagaikan tanah tumbuhan


فيا أملي ويا سكني
ويا انسي وملهمتي
يطيب العيش مهما ضاقت الايام ان طبتي
Fayaa amalii wa yaa sakanii wayaa unsii wa mulhimati
Yathiibul 'aisyu mahmaa dhooqotil ayyamu in thibti
Duhai harapanku, duhai ketenanganku, duhai kedamaianku, duhai ilhamku.
indahnya hidup ini walaupun hari-hariku berat asalkan engkau bahagia.


----------------------------------------


Translate by :
Abu Tabah wa Saladin wa Jundullah wa Jannati

Sabtu, 22 Mei 2010

Mengapa Laki-Laki Suka Berbohong




Suatu hari, ketika sedang menebang pohon, seorang penebang kayu kehilangan kapaknya karena jatuh ke sungai.Lalu dia menangis dan berdoa, sehingga Dewa muncul. "Mengapa kamu menangis?" Si penebang kayu sambil terisak menceritakan bahwa kapak sebagai sumber penghasilan satu-satunya telah jatuh kesungai. Lalu Dewa seketika menghilang dan muncul kembali membawa kapak emas. "Apakah ini kapakmu?" tanya sang Dewa. "Bukan, Dewa " jawab lelaki itu. Lalu Dewa menghilang dan muncul kembali membawa kapak
perak. "Apakah ini kapakmu?" tanya sang Dewa lagi.

"Bukan Dewa" lelaki itu tetap menggelengkan kepalanya. Setelah menghilang kembali dalam sekejap mata Dewa datang lagi dan kali ini membawa kapak yang jelek dengan pegangan kayu dan mata besi. "Apakah ini kapakmu?" "Ya, Dewa, benar ini kapak saya". Kamu orang jujur, karena itu Aku akan memberikan ketiga kapak ini untukmu sebagai upah kejujuranmu". Lelaki itu sangat bersyukur dan pulang ke rumahnya dengan sangat gembira.

Beberapa hari kemudian ketika sedang menyeberang sungai, istrinya terjatuh dan hanyut. Lagi, si penebang kayu menangis dan berdoa. Kemudian Dewa muncul. "Mengapa kamu menangis?" "Istri saya satu-satunya yang sangat saya cintai terjatuh ke sungai, Dewa"Lalu Dewa menghilang kedalam sungai dan muncul kembali dengan membawa Jennifer Lopez.
Apakah ini istrimu?" "Ya, Dewa" Lalu Dewa marah dan berkata "Kamu berbohong, kemana perginya kejujuranmu?" Lelaki itu dengan takut dan gemetar berkata, "Dewa, seandainya saya tadi menjawab tidak, Dewa akan kembali dengan membawa Britney Spears, dan jika saat itu saya juga menjawab tidak, Dewa akan kembali membawa istri saya yang asli, dan jika ketika itu
saya menjawab iya, Dewa akan memberikan ketiganya untuk menjadi istri saya.

Saya ini orang miskin Dewa, tidak mungkin saya bisa membahagiakan tiga orang istri..."



PESAN MORAL DARI CERITA INI :
Lelaki berbohong itu sebenarnya demi kebahagiaan orang lain....,terutama isterinya tercinta !!!

Kisah Seekor Kelinci





Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, Tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita
berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang kalah akan jadi
santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. "Sang serigala merasa tertantang, dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, Tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, Lalu kelinci berkata: "Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, Yang
kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. "Sang Beruang merasa tertantang, "dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar
sambil menggenggam Setangkai paha Beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!"

Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata " Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."


Nb.
The Winner selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara The Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama: (MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK

Impianku menjadi Seorang Gadis.....



seorang gadis...
yang lembut fitrah tercipta,
halus kulit, manis tuturnya,
lentur hati …
telus wajahnya,
setelus rasa membisik di jiwa,
di matanya cahaya,
dalamnya ada air,
sehangat cinta,
sejernih suka,
sedalam duka,
ceritera hidupnya…

seorang gadis itu …

hatinya penuh manja,
penuh cinta, sayang semuanya,
cinta untuk diberi …
cinta untuk dirasa …
namun manjanya
bukan untuk semua,
bukan lemah,
atau kelemahan dunia …
ia bisa kuat,
bisa jadi tabah,
bisa ampuh menyokong,
pahlawan-pahlawan dunia …
begitu unik tercipta,

lembutnya bukan lemah,
tabahnya tak perlu pada
jasad yang gagah …
seorang gadis itu …
teman yang setia,
buat Adam dialah Hawa,
tetap di sini …
dari indahnya jannah,
hatta ke medan dunia,
hingga kembali mengecap ni’matNya …

seorang gadis itu …

bisa seteguh Khadijah,
yang suci hatinya,
tabah & tenang sikapnya,
teman ar-Rasul,
pengubat duka & laranya …
bijaksana ia,
menyimpan ílmu,
si teman bicara,
dialah Áishah,
penyeri taman Rasulullah,

dialah Hafsah,
penyimpan mashaf pertama kalamullah …
seorang gadis itu …
bisa setabah Maryam,
meski dicaci meski dikeji,
itu hanya cerca manusia,
namun sucinya ALLah memuji …

seperti Fatimah kudusnya,
meniti hidup seadanya,
puteri Rasulullah …
kesayangan ayahanda,
suaminya si panglima agama,
di belakangnya dialah pelita,
cahya penerang segenap rumahnya,
ummi tersayang cucunda Baginda …

bisa dia segagah Nailah,
dengan dua tangan
tegar melindung khalifah,
meski akhirnya bermandi darah,
meski akhirnya khalifah rebah,
syaheed menyahut panggilan Allah .

seorang gadis itu …

perlu ada yang membela,
agar ia terdidik jiwa,
agar ia terpelihara …
dengan kenal Rabbnya,
dengan cinta Rasulnya …
dengan yakin Deennya,
dengan teguh áqidahnya,
dengan utuh cinta yang terutama,
Allah jua RasulNya,
dalam ketaatan penuh setia .
pemelihara maruah dirinya,
agama, keluarga & ummahnya …

seorang gadis itu …

melenturnya perlu kasih sayang,
membentuknya perlu kebijaksanaan,
kesabaran dan kemaafan,
keyakinan & penghargaan,
tanpa jemu & tanpa bosan,
memimpin tangan, menunjuk jalan …
seorang gadis itu …
yang hidup di alaf ini,
gadis akhir zaman,
era hidup perlu berdikari …
dirinya terancam dek fitnah,
sucinya perlu tabah,
cintanya tak boleh berubah,
tak bisa terpadam dek helah,
dek keliru fikir jiwanya,
kerna dihambur ucapkata nista,
hanya kerana dunia memperdaya …
kerna seorang gadis itu,
yang hidup di zaman ini …
perlu teguh kakinya,
mantap iman mengunci jiwanya,
dari lemah & kalah,
dalam pertarungan yang lama …
dari rebah & salah,
dalam perjalanan mengenali Tuhannya,
dalam perjuangan menggapai cinta,
ni’mat hakiki seorang hamba,
dari Tuhan yang menciptakan,
dari Tuhan yang mengurniakan,
seorang gadis itu …
anugerah istimewa kepada dunia!

seorang gadis itu …

tinggallah di dunia,
sebagai ábidah,
daíyah & mujahidah,
pejuang ummah …
anak ummi & ayah,
muslimah yang solehah …
kelak jadi ibu,
membentuk anak-anak ummah,
rumahnya taman ilmu,
taman budi & ma’rifatullah …
seorang gadis itu …
moga akan pulang,
dalam cinta & dalam sayang,
redha dalam keredhaan,
Allah yang menentukan …
seorang gadis itu dalam kebahagiaan!
Moga ar-Rahman melindungi,
merahmati dan merestui,
perjalanan seorang gadis itu …
menuju cintaNYA yang ABADI!

BINGKISAN UNTUKMU SAHABATKU




saudaraku seislam seaqidah
kerana Allah kita bertemu
kerana Allah jua kita bepisah
moga-moga atas pertemuan ini
terjalin simpulan ukhwah fillah
wa mahabbah fillah

teman,
bertemunya kita
bukan lagi untuk berpeluk mesra
lantaran masa
begitu pantas larinya
bahkan untuk sama-sama berlari
mencari jalan redhanya Ilahi

bukan lagi kini
masa bertanya khabar berita
kisah suka atau duka
namun mengertilah
tugas dakwah sedang menanti
‘Sesungguhnya Aku jadikan di atas muka bumi ini khalifah’
maka jika bukan kita
siapa lagi?

wahai teman
persekitaran kita tidak lagi murni
justeru manik-manik iman kian lerai dari ikatan

kuntum-kuntum akhlak dan budi
gugur layu satu persatu
masihkah kita duduk terpaku?
diam membisu?

namun ketahuilah
mujahadah,istiqamah,muraqabah ilallah
senjata utama

dugaan,cabaran,ujian,halangan,
itulah rancah perjuangan

buat sahabat seperjuangan yang ana kasihi fillah..

sahabat seperjuangan..tiada kata secantik bahasa ingin digambarkan betapa sayangnya ana pada kalian..betapa ana menghargai ikatan ukhwah yang kita bina bersama-sama..justeru terimalah seadanya..

pada penghujung perjuangan ini
kita singkap kembali
lembaran hari-hari kita bersama
detik pertemuan kita adalah
saat bermulanya khittah perjuangan ini
betapa sucinya perjuangan
sehingga menemukan kita
betapa kudusnya pertemuan kita
hingga membuahkan kasih sayang
antara kita saling memberi dan menerima
bersama mengejar maghfirah dan redha Ilahi
menggapai cinta Rabbul Izzati

perjuangan ini sesungguhnya
pahit untuk ditelan
seringkali menduga iman
menuntut kesabaran dan ketabahan
namun sahabat
ikhlas dan redhalah
kerana kita yakin dengan janji Allah

intansurullahayansurukum wa thabbit aqdamakum

betapa manisnya perjuangan ini
akan terus kita kecapi
di dunia abadi nanti

andainya pertemuan ini akan berakhir di sini
ingatlah sahabat
bahawa ukhwah fillah tidak akan mati
dan perjuangan ini akan terus dilestari

walau sesiapapun kita
walau dimana kita berada
dinul islam tetap akan dibela
dan kita pastikan satu hari nanti
dunia ini milik kita
milik perjuangan suci ini
milik islam yang abadi selamanya
kita dalam islam
islam dalam kita
dulu, kini dan selamanya

''''Ooh Akhwat''''





Oh… Akhwat
Wanita anggun pembasmi maksiat
Busananya rapi menutup aurat
Paling anti pake pakaian ketat
Katanya sich, ini salah satu ciri muslimah yang taat

Oh… Akhwat
Rajin mengaji dan tahajud dimalam yang pekat
Alasannya, biar selamat dunia dan akhirat
Ngga lupa dia doa dan munajat
Agar mendapat teman sejati dalam waktu cepat

Oh… Akhwat
Aktivitasnya begitu padat
Kuliah, organisasi sampe-sampe sehari 3 x ngikutin rapat
Ada juga yang ngajar TPA dan ngajar privat
Demi Allah, semua dilakukan dengan semangat

Oh… Akhwat
Tapi hari ini kok seperti kurang sehat?
Badan lesu dan muka keliatan pucat
Jalannya lunglai dibawah terikan matahari yang menyengat
Ooo.. ternyata dia, magh nya lagi kumat
(Abis… waktu sarapan cuma makan sepotong kue donat!)

Oh… Akhwat
Banyak juga yang berjerawat
Dari yang kecil-kecil sampe yang segede tomat
Padahal sudah nyobain semua sabun dan juga obat
( Sabar… sering wudhu lama2 juga ilang, Wat!)

Oh… Akhwat
Sering betul kirim SMS buat para sahabat
Isinya kalo ngga ngundang syuro, ya.. ngasih tausiyah atau nasihat
Walau kadang terasa bikin pulsa ngga’ bisa hemat

Oh… Akhwat
Seneng banget kalo makan coklat
Nggak sadar kalo gigi udah pada berkarat
Gara-gara sebulan sekali baru disikat
(Hiii… jorok nian kau, Wat!)

Oh… Akhwat
Paling seru waktu kumpul sesama akhwat
Ngobrolin dakwah sampe hal-hal yang kadang kurang manfaat
Apalagi kalau sudah pada saling curhat
Bisa-bisa air mata mengalir begitu lebat
( Wiih, curhat apaan tuh, Wat!)

Oh… Akhwat
Paling berani kalo di ajak debat
Siap bertahan sampe lawan bicaranya mulai sekarat
1 jam.. 2 jam.. 3 jam.. Wuiih dia masih kuat..!
4 jam….? Woy berenti…! waktunya sudah masuk sholat..!!

Oh… Akhwat
Sore-sore makan soto babat
Makannya rame-rame bareng temen satu liqo’at
Maklum, hari itu ada yang baru punya hajat
Baru wisuda… walaupun wisudanya bareng adek2 tingkat

Oh… Akhwat
Nonton konser Izzis sambil lompat-lompat
Tak terasa badan mulai capek dan mulai berkeringat
Sampai nggak sadar kalo ada copet yang mulai mendekat
( Tenang…. Si Ukhti kan sudah belajar silat..!!)

Akhwat… Akhwat…
Pergi kuliah di hari Jumat
Buru-buru karena takut datangnya telat
Padahal hawa kantuk masih terasa melekat
Gara-gara Facebookkan tengah malem sampe jam 1 lewat
( So.. What gitu Wat ?!)

Oh… Akhwat
Banyak yang nggak mau dimadu, apalagi jadi istri ke empat
( Waduh, kalau yang ini ane nggak berani nerusin, Wat!)

Oh… Akhwat
Mau lebaran bantuin ibu buat ketupat
Hati gembira karena mau ketemu sanak kerabat
Tapi kesel saat ditanya… Lebaran ini masih sendiri, Wat?

Oh… Akhwat
Berharap sang pengeran datang tidak terlambat
Untuk menjemput ke hidup baru yang penuh rahmat
Namun apa daya saat proses ta’aruf jadi tersendat
Gara-gara sang Ikhwan, malah akhirnya ngurungin niat
( Huuu.. reseh banget tuh Ikhwan, Wat!)

Oh… Akhwat
Masih Banyakkah yang seperti Fatimah Binti Muhammad?
Yang memilih pendamping bukan kerena harta, tahta dan martabat
Atau hanya tertarik pada gemerlap dunia yang sesaat
Tapi… Agama dan Akhlak itulah yang ia lihat
Wah.. kalau ada… ane pesen satu Wat!
( Please dong akh, Wat! )

Oh… Akhwat
Hidup memang tak selamanya nikmat
Kadang ringan kadang juga terasa berat
Tapi teruslah Istiqomah kau di setiap saat
Karena engkaulah…. Bidadari Harapan Ummat!

Maap ya.. Wat!
Kalau ada kata-kata salah yang didapat
Maklum, yang buat bukannya Akhwat
Udah dulu ya.. yang buat matanya udah 5 Watt!

HIDUP AKHWAT!!!
Yg mo Tag silahkan tag sendiri..
Yg mo share..silahkan smg bermanfaat...
(dikutip dari ust. Fathur Rahman)

Minggu, 16 Mei 2010

Kisah Wanita Muslimah dan Tukang Besi




Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.

“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa, aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah ?” tutur wanita itu.

Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik. Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.

“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaimu ? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam” kata tukang besi itu.

Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.

“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah” ujar wanita itu sambil berlalu menuju rumahnya.

Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi itu. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.

Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah, suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk ketiga kalinya.

Ketika itulah Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya, “tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya”.

Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku ?”

“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah” jawab si tukang besi.

“Ya Allah jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan di akhirat” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit.

Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanitu itu lagi.

“Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu” ujar si tukang besi.

Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.

“Ya Allah Engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga”. Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud.

Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.

Setiap muslimah mestinya dapat mengambil pelajaran berharga dari berbagai kisah wanita shalihah. Merekalah yang harusnya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedoisme dan materialisme.

Yaa Ukhtiy... Ikhwan Juga Manusia...


Bismillaahirrohmaanirrohiim


Disaat seorang ikhwan baik-baik “menawarkan diri” kepada seorang akhwat untuk menikahinya, itu bukanlah hal mudah baginya. Ikhwan juga manusia! Tentu si ikhwan sudah berfikir dan memperhitungkan sebaik-baiknya apa dampak positif dan negatifnya, bagaimana besarnya maslahat dan mudhorotnya. Apakah Alloh ‘Azza wa Jalla meridhoi langkah-langkahnya atau justru Alloh ‘Azza wa Jalla murka dengan langkah yang dia ambil. Sepatutnya ia harus berfikir terlebih dahulu, bagaimana ia harus bersikap jika proposalnya di tolak dan bagaimana ia harus bersikap bila proposalnya di terima. Begitulah seharusnya seorang calon Imam mengambil langkah. Bila ikhtiar dan doa telah dilakukan, maka sepatutnyalah ia menyandarkan diri kepada Alloh Ta’ala, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya semata.

Sebagaimana disepakati oleh al-Bukhari muslim telah diriwayatkan, dimana Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda : “Sungguh menakjubkan keadaan orang mukmin itu. Alloh tidak menetapkan suatu keputusan baginya melainkan keputusan itu adalah baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, maka ia akan bersabar, dan yang demikian itu lebih baik baginya. Jika mendapatkan kesenangan, maka dia akan bersyukur, maka yang demikian itu adalah baik baginya. Dan hal tersebut tidak akan menjadi milik seorang pun kecuali orang mukmin.” (HR. Muslim no.2999. Dari Shuhain rodhiyalloohu’anhu)


Seorang ikhwan baik-baik akan menawarkan dirinya secara baik-baik pula. Tidak akan melakukan hal-hal yang sekiranya dapat melukai hati seorang akhwat dan mendatangkan murka Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Bukan dengan cara-cara yang tercela dan dilarang oleh syaria’t islam yang mulia. Karena ikhwan baik-baik tahu bagaimana harus memperlakukan seorang akhwat.

Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda :

“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya. Berwasiatlah kepada wanita yang baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok. Oleh karena itu, berwasiatlah kepada wanita dengan baik.” (Hadist shohih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari (no.5185-5186) dan Muslim (no.1468 (62)), dari Abu Hurairoh rodhiyalloohu’anhu)

Dalam riwayat Tirmidzi, Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda :

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap kaum wanitanya (istri, saudara wanita atau anak-anak wanita”

Dan ikhwan yang baik-baik akan sangat berHATI-HATI dalam membawa HATI serta memikat HATI, karena ketakutannya dengan murka Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dan Alloh Ta’ala memuji orang-orang yang takut didalam Kitab-Nya dan menyanjung mereka.

“Sesungguhnya orang-orang yg BERHATI-HATI karena takut akan (adzab) Robb mereka, dan orang2 yang beriman terhadap ayat-ayat Robb mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Robb mereka (sesuatu apapun), dan orang-orang yg memberikan apa yg telah mereka berikan, dengan HATI YANG TAKUT, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Robb mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.” (QS. Al-Mukminun : 57-61)

Sesungguhnya ikhwan baik-baik yang menjaga Alloh dalam setiap hembusan nafasnya, akan memiliki tiga pilar sentral, yaitu Mahabbah (Cinta), Khauf (Takut) dan Roja’ (Harap) didalam hatinya. Sebagaimana firman-Nya :

“Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Alloh” (QS. Al-Baqoroh : 165)

“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan HARAP dan CEMAS. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’ : 90)

Mereka tidak mengedepankan hawa nafsu dan syetan. Mereka memiliki visi dan misi untuk selalu memperoleh ridho Alloh Ta’ala, dengan mencari kebenaran yang tak henti-hentinya dan senantiasa ada taubat disetiap hembusan nafasnya.

Ya ukhty, KETAHUILAH DAN INGATLAH!!! Bahwa mereka tidak akan pernah mencapai tingkat kesempurnaan, karena mereka juga manusia, sama hal-nya seperti antunna. Tak akan ada yang mampu menyerupai ummul mukminin Khodijah binti Khuwailid. Sebagaimana Rosulullooh Sholalloohu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

“Sebaik-baik wanita ialah Maryam binti Imron. Sebaik-baik wanita ialah Khodijah binti Khuwailid. (HR Muslim dari Ali bin Abu Thalib radiyallahu ‘anhu).

Tapi yang harus diperhatikan adalah “adakah didalam dirinya semangat untuk bertaubat dan memperbaiki diri dengan cara yang benar?”

Karena begitu banyak orang lain menginginkan kebenaran, tapi caranya salah! Sebagaimana Ibnu Mas’ud berkata : “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi tidak benar caranya!”Sesungguhnya Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda : ‘Nanti akan ada kaum yang membaca al-Qur’an tidak melewati tenggorokan mereka!”

Untuk mengetahui hal ini, maka dapat dibuktikan dengan “pola berfikirnya”, apakah dia tunduk kepada Kitabulloh, Sunnah Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam & Sunnah Khulafaur Rasyidin atau justru tunduk kepada HAWA NAFSUnya dan syetan???

Jika akal tunduk kepada hawa nafsu & syetan, bukan termaksudkan nafsu syahwat saja, namun bagaimana dia mengedepankan hawa nafsunya dalam mencari kebenaran. Disinilah letak awal “siapa dia”.

Begitu banyak ikhwan lulusan pesantren-pesantren, tapi begitu banyak pula yang hasilnya bermain dengan hawa nafsu dan mengikuti perkembangan zaman. Sehingga, terjadilah penolakan-penolakan terhadap sebagian firman-firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan sabda-sabda Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam karena dianggapnya tidak sesuai dengan zaman saat ini. Na’udzu billah min zalik.

Mereka lupa atau pura-pura lupa… bahwa ISLAM SUDAH SEMPURNA dan Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam telah bersabda :

“Sungguh, aku tinggalkan kalian diatas ISLAM yang putih bersih, malamnya seperti siangnya. Tidaklah berpaling dari ISLAM yang putih bersih ini sepeninggalku, melainkan akan BINASA.” (HR. Ibnu Abi’Ashim & Ibnu Majah)

Begitukah taubat dan memperbaiki diri yang benar???

Menurut penulis, hidup bersama orang seperti itu adalah hal yang paling menakutkan.

Sebaliknya, walaupun kenyataannya lebih banyak laki-laki yang gila dunia dan lupa Sang Khalik (penyakit wahn, cinta dunia dan takut mati). Tapi diantara mereka, ada laki-laki biasa. Dia tidak pernah mengikuti pesantren atau sekolah Islam lainnya, tapi memiliki keinginan untuk senantiasa bertaubat dan memperbaiki diri dengan menundukkan akal-nya kepada Kitabulloh, Sunnah Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam & Sunnah Khulafaur Rasyidin.

Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda :

“Sungguh ada beberapa kaum bila mereka banyak berbuat kesalahan-kesalahan, maka mereka bercita-cita menjadi orang-orang yang Alloh ‘Azza wa Jalla akan mengganti kesalahan-kesalahan mereka dengan kebajikan” (Hadist hasan riwayat al-Hakim (IV/252), dari Shahabat Abu Hurairoh)

Maka menurut antunna, mana yang lebih baik diantara mereka yang telah disebutkan diatas?

Jawabnya adalah berdasarkan sabda Rosulullooh Shollalloohu ‘alaihi wa Sallam :

“Setiap anak Adam banyak berbuat salah dan sebaik-baik orang yang banyak berbuat kesalahan adalah yang banyak bertaubat” (HR. Ahmad,at-Tirmidzi, Ibnu Majah & al-Hakim)

Mengapa dengan taubat?

Karena TAUBAT adalah langkah pasti untuk menuju istiqomah dan menyongsong HIDAYAH ALLOH Ta’ala, menjauhkan diri dari ketergelinciran dan kenistaan. Ia adalah pintu kehormatan yang dibuka bagi para pendosa untuk kembali tanpa DITUNDA-TUNDA.

“Sesungguhnya taubat disisi Alloh hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima ALLOH taubatnya, dan Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa : 17)

Orang yang bertaubat kepada Alloh ialah orang yang kembali dari perbuatan maksiat menuju perbuatan TAAT. Imam Ibnu Qoyyim al-jauziyyah rohimahullooh mengatakan :

“Taubat merupakan awal persinggahan, pertengahan dan akhir perjalanan hidup. Seorang hamba yang sedang mengadakan perjalanan menuju Alloh Ta’ala tidak boleh lepas dari taubat hingga ajal menjemputnya. Taubat merupakan awal langkah seorang hamba kepada Alloh dan kesudahannya. Dan kebutuhan seorang hamba terhadap taubat diakhir hayatnya teramat penting dan sangat mendesak. Sebagaimana juga taubat dibutuhkan di awal perjalanan hidup seorang hamba.” (Madaarijus Saalikiin (I/98).

Itulah titik awal yang harus diperhatikan untukmu duhai Ukhty. Karena Alloh Ta’ala sangat mencintai orang-orang yang bertaubat. Sebagaimana firman-Nya :

“Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang TAUBAT dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqoroh : 222)

Maka, selayaknyalah kita turut mencintai orang-orang yang senantiasa bertaubat dan memperbaiki diri. Bukan begitu?!? Dan tentu saja, untuk itu dibutuhkan ILMU. Maka terus meneruslah berada di majelis ilmu untuk menuntut ILMU. Karena menuntut ilmu syar’i hukumnya WAJIB! Dan Taubat adalah kewajiban seumur hidup!

Ukhtyfillah yang dirahmati Alloh Subhanahu wa Ta’ala, jika engkau menginginkan ikhwan baik-baik untuk mengkhitbahmu, maka sebagaimana dirimu, si ikhwan pun dianjurkan untuk mencari akhwat baik-baik. Yang harus menjadi instropeksi diri adalah “apakah diri ini sudah menjadi akhwat baik-baik?” Karenanya terus meneruslah kita bertaubat dan memperbaiki diri dengan ILMU, Alloh Ta’ala berfirman:

“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula). Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…” (QS. An-Nuur :26)

Ya ukhty,langkah selanjutnya ketika laki-laki baik-baik datang untuk mengkhitbahmu, maka perhatikanlah sabda Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam berikut :

“Jika datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakan yang besar.”

Masalahnya sekarang adalah kebanyakan akhwat masih LEBIH mempermasalahkan HARTA dibandingkan dengan AGAMA. Pengaruh materialisme telah banyak menimpa para akhwat dan orang tuanya. Tidak sedikit dari mereka, pada zaman sekarang ini, yang selalu menitikberatkan pada kriteria banyaknya harta, keseimbangan kedudukan, status sosial dan keturunan saja dalam memilih calon jodohnya. Masalah kufu’ (sederajat, sepadan) hanya diukur berdasarkan materi dan harta saja. Sementara pertimbangan agama tidak mendapat perhatian yang serius.

Padahal, Islam sangat memperhatikan kafa-ah atau kesamaan, kesepadanan atau sederajat dalam hal pernikahan. Dengan adanya kesamaan antara kedua suami istri itu, maka usaha untuk mendirikan dan membina rumah tangga yang Islam, insya Alloh akan terwujud. Tapi kafa-ah menurut Islam diukur dengan kualitas iman dan taqwa serta akhlak seseorang, bukan diukur dengan banyaknya harta, status social, keturunan, dan lain2.

Hendaklah seorang akhwat dan orang tuanya benar-benar waspada terhadap fitnah yang akan ditimbulkannya, karena diantara manusia ada yang terseret oleh kecintaannya yang berlebihan terhadap seorang akhwat sehingga ia berbuat durhaka kepada orang tua, memutuskan tali silaturahmi dan berbuat kerusakan dibumi, sehingga laknat Alloh menimpanya.

Dan yang paling banyak diantara manusia ada yang diseret oleh kecintaannya kepada seorang akhwat untuk mencari harta yang haram guna memenuhi kecintaannya dan memuaskan syahwatnya. Maka hendaklah seseorang berhati-hati terhadap fitnah wanita.

“Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.” (Shahih, HR al-Bukhari (no.5096) dan Muslim (no.2740(97)), dr Shahabat Usamah bin Zaid rodhiyalloohu’anhu)

“Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Alloh menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada didalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh Karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada bani Israil adalah karena wanita” (Shahih, HR Muslim (no.2742 (99), dr Shahabat Abu Sa’id al-Khudri rodhiyalloohu’anhu)

Ya ukhty, sadarilah, bahwa kita adalah sumber fitnah yang paling utama. Sumber penyakit yang paling utama. Sadarilah, bahwa jika kita tidak mengekangnya, maka akan timbul kerusakan dimuka bumi ini…

Ukhty perhatikanlah sabda Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam berikut :

“Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni Neraka.” Dikatakan, “Wahai Rosulullooh, siapakah yang selalu berbuat fasik itu?” Beliau menjawab,”Para wanita”. Seorang Shahabat bertanya,”Bukankah mereka itu ibu-ibu kita, saudara-saudari kita, dan isteri-isteri kita?” Beliau menjawab,”Benar. Akan tetapi apabila mereka diberi sesuatu, mereka bersyukur. Apabila mereka ditimpa ujian (musibah), mereka tidak sabar.” (Shahih, HR Ahmad (III/428,IV/604) dr Shahabat ‘Abdurrahman bin Syabl rodhiyalloohu’anhu.

Ukhty, mari kita jaga diri ini dari siksa api neraka… Jagalah Alloh Subhanahu wa Ta’ala, niscaya Alloh Ta’ala akan menjagamu. Jagalah Alloh, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu…

Ya ukhty, Jika memang kau masih bersih kukuh juga dengan masalah harta, jika kau masih juga mempermasalahkan harta…. Maka simaklah firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala berikut :

“Sesungguhnya HARTA dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi Alloh-lah pahala yang besar.” (QS. At-Thoghoobun : 15)

Dalam kitab Ibnu Katsir dijelaskan, bahwa sesungguhnya harta dan anak itu akan menjadi bahan UJIAN DAN COBAAN dari Alloh Ta’ala bagi makhluk-Nya agar Dia mengetahui siapakah hamba-hamba-Nya yang taat dan yang durhaka kepada-Nya. Dan disisi Alloh pada hari Kiamat kelak adalah PAHALA YANG BESAR.

Maka ukhty, berhati-hatilah dengan syirik yang tak nampak, yaitu dosa yang lebih sulit (sangat samar) untuk dikenali daripada jejak semut yang merayap diatas batu hitam ditengah kegelapan malam. Syirik yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Syirik seperti ini adalah seperti syirik dalam ucapan (selain perkara keyakinan). Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah MENGGANTUNGKAN NASIB KEPADA MAKHLUK YANG TIDAK DAPAT BERBUAT APA- APA. Lidah ini begitu mudahnya bersandar pada makhluk yang tidak mampu berbuat sedikitpun. Terlalu menggantungkan nasib kepada makhluk-Nya dengan memperhitungkan kemampuan manusia (PEKERJAAN & HARTA). Ada sebagian akhwat yang beranggapan bahwa ‘dia tidak dapat hidup dengan laki-laki yang penghasilannya jauh dibawah dia. Tak tahukah engkau ya ukhty, bahwa :

Rosulullooh Shollalloohu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

“Sesungguhnya Alloh adalah Pencipta semua pekerja dan pekerjaannya.” (HR. al-Hakim I/31-32, dan Majma’ az-Zawa’id VII/197)

Demi Alloh, bukan kuasa kita untuk memberikan rizki kepada diri kita maupun keluarga kita. Bukan pula kuasa itu karena kemampuan suami. Alloh Ta’ala-lah yang berkuasa. Bahkan hembusan nafas kita-pun dikuasainya oleh-Nya. Lantas mengapa kita masih menyandarkan diri kepada selain Alloh Ta’ala?

Perhatikan font berwarna merah berikut :

“Dan Allah jadikan bagimu dari diri-dirimu sendiri berupa isteri, lalu Dia jadikan bagimu dari isteri-isterimu berupa anak-anak dan cucu, dan Dia memberimu rezeki yang baik-baik.” (QS. An-Nahl : 72)

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha mengetahui.” (QS An-Nur: 32)

Rosulullooh Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda: “Carilah oleh kalian rizki dalam pernikahan (dalam kehidupan berkeluarga).“ (HR Imam Dailami dalam musnad Al Firdaus)

Ya ukhty, selayaknya bagimu untuk mempermudah ikhwan yang akan mempersuntingmu!!! Sungguh mereka juga manusia yang dapat dengan mudahnya tergoda oleh syetan dan hawa nafsu yang disebabkan oleh FITNAH yang paling utama, yaitu WANITA.

Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi Shollalloohu’alaihi wa Sallam bersabda :

“Sesungguhnya diantara kebaikan wanita adalah mudah meminangnya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya.” (Hasan, HR. Ahmad (VI/77,91), Ibnu Hibban (no.1256-Al-Mawaarid) dan al-Hakim (II/181))

“Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah” (Shahih, HR. Abu Dawud (no 2117), Ibnu Hibban (no.1262-al-Mawaarid), dan ath-Thobrani dlm Mu’jamul Ausath (I/221,no 724), dr ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyalloohu’anhu)

“…Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Alloh menjadikan kebaikan yang banyak padanya” (QS. An-Nisaa’:19)



Ya ukhty, rubahlah dirimu, semoga Alloh menganugerahi seorang Imam yang sholeh. Amin

Selamat berjihad!!!

***************************************************************

“Ya Alloh, sesungguhnya aku telah menzholimi diriku sendiri dengan kezholiman yang banyak dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa melainkan hanya Engkau. Karena itu, ampunilah aku, dengan ampunan yang datang dari sisi-Mu dan rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR. Al-Bukhari no.834 dan Muslim no.2705 (48).

“Ya Alloh, jadikanlah aku merasa qona’ah (merasa cukup, puas, rela) terhadap apa yang telah Engkau rizkikan kepadaku, dan berikanlah berkah kepadaku didalamnya dan gantikanlah bagiku semua yang hilang dariku dengan yang lebih baik.” (HR. Al-Hakim I/510 dan dishahihkan serta disepakati oleh adz-Dzahabi, dari Ibnu ‘Abbas rodhiyalloohu’anhuma)

“Ya Alloh, berikanlah ampunan kepadaku atas kesalahana-kesalahanku, kebodohanku serta sikap berlebihanku dalam urusanku, segala sesuatu yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku. Ya Alloh, berikanlah ampunan kepadaku atas canda dan keseriusanku, kekeliruanku dan kesengajaanku, dan semuanya itu ada pada diriku.” (GR. Al-Bukhari no.6399/Fat-hul Baari XI/196, dari Abu Musa Al-Asy’ari rodhiyalloohu’anh

Mengenal Najis


Masalah najis erat kaitannya dengan masalah ibadah, karena setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim haruslah bersih dari segala najis. Dan kebersihan seorang muslim menjadi ketentuan penting dalam hal kesempurnaan pelaksanaan ibadah, baik yang fardhu’ maupun sunnah. Akan tetapi, tidak sedikit dari kaum muslim yang belum bisa membedakan antara kotoran yang terhukumi sebagai najis dengan kotoran yang tidak terhukumi sebagai najis. Dan najis yang berupa kotoran dalam bentuk zhahir (nyata) dengan najis yang tidak berbentuk zhahir (nyata) seperti kotoran. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas tentang najis, macam-macamnya dan cara membersihkannya.

Mengenal Najis
Syaikh ‘Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi menyebutkan dalam kitabnya al-Wajiz (hal. 57), najaasaat adalah bentuk jama’ atau plural dari kata najaasah, yaitu segala sesuatu yang dianggap kotor oleh orang-orang yang bertabiat baik lagi selamat dan mereka menjaga diri darinya, mencuci pakaian yang terkena benda-benda najis tersebut.

Syaikh Sa’id Al-Qaththani menyebutkan definisi najis sebagai kotoran yang harus dibersihkan dan dicuci pada bagian yang terkena olehnya. (Ensiklopedi Shalat Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, I/13)

Menurut istilah syar’i, benda najis adalah benda yang haram disentuh secara mutlak, kecuali jika dalam keadaan terpaksa, bukan karena benda tersebut haram atau kotor dan bukan pula karena benda tersebut berbahaya untuk badan dan akal.(Ensiklopedi Tarjih Masalah Thaharah dan Shalat, hal. 26)
Tidak Semua yang Haram dan Kotor itu Najis

Tidak semua yang haram itu najis. Contohnya, emas haram dipakai oleh kaum lelaki, tapi emas itu tidak najis. Dan juga tidak semua yang kotor itu najis, misalnya ingus dan ludah itu kotor, tapi tidak najis.

Pada asalnya, segala sesuatu adalah mubah dan suci, oleh karena itu untuk menghukumi najis atau tidaknya sesuatu, maka haruslah membawa dalil yang kuat. Maka, tidak boleh mengatakan najis untuk sesuatu kecuali dengan mengemukakan hujjah. Dan inilah pendapat yang kuat. (Al-Wajiiz, hal. 57 dan Ensiklopedi Tarjih, hal. 32)

Baca lanjutan penjelasan tentang najis ini, besok insya Allah.

Catatan redaksi:
Artikel ini merupakan potongan dari satu artikel yang membahas khusus tentang najis. Namun, agar tidak terasa memberatkan para pembaca muslimah, kami berinisiatif untuk memecahnya menjadi beberapa artikel. Dan insya Allah akan kami publikasikan secara harian.

Penyusun: Ummu Sufyan Rahmawaty Woly bintu Muhammad
Muroja’ah: Ust. Aris Munandar

***

…Copas By http://muslimah.or.id/